PT Proven Force Indonesia
  • Home
  • About
  • Services
  • News
  • Contact

Menghadapi Disruption Industri Manufaktur, Semua Pihak Harus Ambil Peran

7/31/2018

Comments

 
Picture
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Disruption pada industri manufaktur dapat berakibat negatif jika tidak sigap menghadapinya, sebaliknya mempunyai kesempatan untuk berinovasi dan berevolusi jika melihatnya secara positif.“Industri manufaktur saat ini tidak terlepas dari pengaruh tekanan-tekanan teknologi, ekonomi, sosial, lingkungan dan trend pasar yang mulai saling berhubungan satu dengan lainnya dan saling keterkaitan. Tidak mudah bagi Industri manufaktur untuk mendikte 
pasar menerima produk yang tergolong usang dan tidak dikemas dengan inovasi,” ujar Managing Director Proven Force Indonesia (PFI), Suwandi Ardibrata, dalam CEO GATHERING 2018 “15 Tahun Proven Force Indonesia Membangun Daya Saing” yang dihadiri Menteri Desa Eko Putro Sandjojo dan Menteri Kominfo Rudiantara. "Dan masih menurut Suwandi, perlunya inovasi pada Industri manufaktur inipun sesuai dengan pernyataan Menteri Perindustrian “setiap industri harus bisa melakukan inovasi. Disruption pada sektor Industri manufaktur merupakan sebatas transformasi, jadi tidak usah terlalu takut dengan disruption, hal penting untuk dilakukan adalah inovasi pada setiap Industri manufaktur, " bebernya di Balai Kartini Room Mawar, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kav. 37 Kuningan Timur Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2018).
Hal lain, Suwandi mengatakan bahwa disruption Industri manufaktur ini menjadi suatu momentum dan kesempatan untuk berinovasi dan berevolusi, seperti halnya peluang untuk menarik pelanggan baru, pasar baru, sumber material baru dan teknologi baru yang terbuka luas untuk dieksplorasi yang menyediakan kesempatan tanpa batas untuk ekspansi dan berkembang.Suwandi menambahkan bahwa ada beberapa kekuatan-kekuatan yang menyebabkan terjadinya disruption pada Industri Manufaktur, antara lain :
- Customized Demand. Perubahan pada permintaan pelanggan yang menginginkan lebih banyak penyesuaian dan personalisasi. 
- Produk. Dengan semakin bermunculan manufaktur yang smart dengan konektifitas yang baik, produknya sendiri akan lebih bergeser dari sebelumnya yang “bodoh” menjadi “Pintar” atau “Smart”. 
- Produksi yang Ekonomis. Metoda manufaktur yang canggih telah mengubah nilai ekonomis dalam berproduksi.
- Value Chain yang Ekonomis, inteligensi dan masukan-masukan yang didukung oleh digitalisasi manufaktur telah merevolusikan nilai ekonomis dari value chain.
"Oleh karena itu, Suwandi menyampaikan bahwa untuk menghadapi disruption Industri manufaktur ini, maka semua pihak harus ambil peran, termasuk didalamnya Proven Force Indonesia. Diharapkan dengan adanya "CEO GATHERING 2018" ini dapat memberikan gagasan dan masukan yang terbaik kepada berbagai perusahaan sebagai pelaku bisnis dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi era disruption di sektor Industri manufaktur, " pungkas Suwandi.


Sumber:
​http://www.tribunnews.com/nasional/2018/01/15/menghadapi-disruption-industri-manufaktur-semua-pihak-harus-ambil-peran
Comments

    Up coming Events

    Latest News

    Categories

    All

    RSS Feed

Site powered by Weebly. Managed by Exabytes - Indonesia
  • Home
  • About
  • Services
  • News
  • Contact