PT Proven Force Indonesia
  • Home
  • About
  • Services
  • News
  • Contact

LEISURE ACTIVITY(Pemasaran Industri Jasa)

8/3/2018

Comments

 
Picture
​Sehari setelah hari Natal tahun 2017 yang lalu saya dan keluarga melakukan perjalanan dari Jakarta ke Lembang yang saat ini menjadi destinasi wisata kekinian dengan banyaknya wisata alam tematik yang manarik bagi kids jaman now serta emak babeh nya. Sebenarnya kalau boleh milih rasa nya malas juga harus melakukan perjalanan ini sebab sudah terbayang kemacetan yang mengular untuk menuju lokasi tersebut.  Tapi semua terbayar ketika tiba dilokasi, karena selain pemandangan nya yang indah permainan yang disuguhkan pun sangat menantang sehingga kids jaman old seperti saya tertantang untuk mencoba nya sambil ber selfie ria.

Kepadatan terjadi dimana-mana, mulai dari jalan menuju lokasi, antrai masuk ke wahana permainan, hingga cepat-cepatan mendapat kursi untuk makan.  Namun di lain pihak menurut informasi dari petugas tiket dalam sehari mereka bisa kebanjiran pengunjung hingga 10.000 orang dihari libur nasional dan akhir pekan.  Dengan harga tiket masuk sebesar Rp. 35.000,-, mereka bisa mendapatkan pemasukan dari penjualan tiket masuk sebesar Rp. 350.000.000,- (hanya tiket masuk).  Angka tersebut cukup besar karena belum termasuk harga yang harus dibayarkan untuk masuk ke berbagai wahana permainan, membeli makanan, minuman, suvenir, hingga oleh-oleh, dan biaya parkir bagi yang membawa kendaraan bermotor.  Sudah tentu ini adalah bisnis yang sangat menjanjikan.

Adapun menurut surat kabar Koran Tempo per tanggal 27 Desember 2017 menuliskan berita bahwa lonjakan jumlah pengunjung di tempat wisata Jakarta seperti Taman Margasatwa Ragunan mentarget 150.000 pengunjung, Taman Impian Jaya Ancol mentargetkan 814.000 pengunjung hingga 1 Januari 2016, dan Taman Mini Indonesia Indah mentargetkan 450.000 pengunjung hingga 1 Januari 2018.  Hal ini sudah tentu mengambarkan industri pariwisata Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan.

Menurut data yang yang dilansir oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, industri pariwisata Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan di akhir Oktober 2017 dibanding dengan tahun sebelumnya (2016), kunjungan wisatawan manca negara meningkat 23,55% (dari 9,4 juta menjadi 11,6 juta wisatawan manca negara).  Dan menurut data yang sama saat ini sektor pariwisata ini menjadi ladang devisa ke empat terbanyak bagi negara sebagai pendapatan negara setelah minyak bumi, batu bara, dan kelapa sawit.  

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa industri pariwisata meningkat cukup siginifikan hingga orang mau mengeluarkan uang nya yang banyak untuk bermacet-macet ria di jalan untuk mencapai lokasi.  Banyak faktor memang yang dapat menjadi pengungkit industri wisata meningkat dengan signifikat, namun salah satu faktor yang yang saat ini sedang di gandrungi adalah Leisure Activity yang didukung oleh Digital Revolution dalam pemasarannya.

Industri wisata berbeda dengan industri manufacturing, industri wisata lebih bersifat intanggible yang tidak berwujud secara langsung namun dapat dirasakan keindahan, manfaat, pengalaman dan sensasinya.  Industri wisata lebih bersifat Leisure Activity, yang merupakan bentuk aktivitas yang menyenangkan dan dilakukan diwaktu senggang.  Kegiatan dalam Leisure Activity menawarkan suatu pengalaman, sensasi, imajinasi, tantangan, hingga cerita yang hanya dimiliki oleh masing-masing pelaku yang ada didalamnya.  Adapun nilai investasi dalam leisure activity ini berbeda-beda tergantung dengan pengalaman yang didapat, kebanggaan, dan keuntungan yang diperoleh masing-masing user.  

Dalam Leisure Activity pelanggan bisa merogoh koceknya dalam-dalam hanya untuk makan sepiring bebek goreng di pinggir sawah, berfoto di ayunan di atas pohon hutan pinus, atau naik mobil jeep menyusuri lereng erupsi gunung merapi dibawah terik matahari.  Mereka mau melakukan hal itu semua karena mereka mengejar sensasi, pengalaman baru, cerita, hingga mendapat pengakuan dari lingkungan bahwa mereka bagian dari kekinian.

Saat ini diera digital telah terjadi revolusi dalam pemasaran, pemasaran tidak lagi dilakukan oleh armada pemasaran yang dimiliki oleh tempat tujuan wisata, namun pemasaran telah dilakukan secara langsung oleh para pengunjung itu sendiri melalui sosial media yang mereka miliki.  Setiap kali jalan sama teman-teman maka berfoto, naik andong berfoto, nonton tari berfoto, bengong dipinggir pantai berfoto, mau makan berfoto, semua aktivitas tidak lengkap jika tida berfoto yang kemudian diakhiri dengan meng up load melalui sosial media yang mereka miliki.  Hal ini merupakan keuntungan bagi industri pariwisata karena sosial media memiliki daya multiplier efek yang sangat besar ketika masing-masing saling berbagi.  

Memasarkan produk jasa sangat berbeda dengan produk manufacturing karena pada produk jasa yang dijual lebih pada pengalaman, sensasi, cerita, manfaat hingga imajinasi yang didapat dari produk tersebut.  Barang dan lokasi yang ditawarkan boleh sama namun sensasi dan pengalaman yang diberikan berbeda maka nilai kepuasannya pun berbeda, sehingga harga yang ditawarkan pun akan berbeda.  Maka menurut Pendit (1994) terdapat unsur-unsur yang terlibat dalam industri pariwisata meliputi hal-hal sebagai berikut : (1) akomodasi, tempat seseorang untuk tinggal sementara, (2) jasa Boga dan Restoran, industri jasa di bidang penyelenggaraan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial, (3) transportasi dan jasa angkutan, industri usaha jasa yang bergerak di bidang angkutan darat, laut dan udara, (4) atraksi wisata, kegiatan wisata yang dapat menarik perhatian wisatawan atau pengunjung, (5) cinderamata (souvenir), benda yang dijadikan kenang-kenangan untuk dibawa oleh wistawan pada saat kembali ke tempat asal, (6) biro perjalanan, badan usaha pelayanan semua proses perjalanan dari berangkat hingga kembali.

Saat ini hanya dalam hitungan hari umat muslim akan merayakan hari raya Idul Fitri yang sudah tentu akan diikuti dengan aktivitas mudik bareng ke kampung halaman masing-masing. Aktivitas mudik tidak hanya untuk bersilaturahmi  dengan sanak saudara di kampunh halaman tapi juga aktivitas jalan-jalan, piknik dan liburan. 

Selamat bersiap mudik yang indah, jaga fisik dan kendaraan, serta jangan lupa ber foto-foto ria. 

Bela pariwisata Indonesia, Beli wisata Indonesia.

Salam Produktifitas, Professionalism On Hand !!

Dr. Ervin Widodo
Executive Director PT. Proven Force Indonesia
Executive Director ICED Institute
Sumber:
​Koran Tempo, 30 Mei 2018, hal 20
Comments

    Up coming Events

    Latest News

    Categories

    All

    RSS Feed

Site powered by Weebly. Managed by Exabytes - Indonesia
  • Home
  • About
  • Services
  • News
  • Contact